TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

Rabu, 17 Oktober 2012

Sebuah perusahaan dalam kinerjanya tidak hanya berpatokan kepada hal seperti mencari keuntungan semata. Perusahaan juga memiliki tanggung jawab baik social, moral, maupun legal yang satu sama lainnya tidak dapat dipisahkan. Kali ini akan dibahas tentang tanggung jawab social perusahaan .

Tanggung jawab social perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi khususnya perusahaan memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas, dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan. Perlu adanya keterlibatan social dari perusahaan karena beberapa hal, seperti :
  • Kebutuhan dan Harapan Masyarakat yang Semakin Berubah
  • Terbatasnya Sumber Daya Alam
  • Lingkungan Sosial yang Lebih Baik
  • Perimbangan Tanggung Jawab dan Kekuasaan
  • Bisnis Mempunyai Sumber Daya yang Berguna
  • Keuntungan Jangka Panjang

Saat ini tanggung jawab social yang dilakukan oleh sebuah perusahaan sudah mulai dilakukan, sayangnya tidak sepenuhnya dilakukan atas kesadaran dari perusahaan tersebut seperti contoh di bawah ini :
  • Adanya pengaruh globalisasi dan internasionalisasi yang memaksa perusahaan menerapkan fungsi tanggung jawab social perusahaan. Namun biasanya perusahaan melakukan hal ini karena adanya tekanan dari pihak lain seperti distributor, buyer, maupun client.
  • Umumnya yang menjalankan fungsi dari tanggung jawab social tersebut adalah perusahan dibidang eksplorasi alam (seperti tambang, minyak, hutan). Namun hingga kini tanggung jawab tersebut hanya berupa kedok yang digunakan untuk melegalkan dan mengamankan kegiatan dari perusahaan yang bersangkutan.
  • Bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang biasanya dilakukan adalah pemberian fasilitas kepada para pekerja atau buruh. Kenyataannya bahwa pemberian fasilitas baru akan terealisasi jika adanya ancaman mogok atau unjuk rasa dari para buruh.
  • Bentuk lainya dari tanggung jawab sosial perusahaan sebatas pemberian sumbangan, hibah, bantuan untuk bencana alam yang sifatnya momentum. Musibah, bencana, atau malapetaka yang terjadi dapat dijadikan sebagai momentum bagi perusahaan yang membentuk citra dan reputasi baik di mata masyarakat.

Untuk mendapatkan format ideal tanggung jawab sosial perusahaan, beberapa hal yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
  • Perusahan harus melakukan gap analisis antara apa yang ideal harus dilakukan dengan apa yang telah dilakukan (existing) saat ini. Hasil dari gap analisis ini dapat menjadi acuan bagi perusahaan untuk mendapatkan solusi yang benar-benar dibutuhkan sehingga kehadiran perusahaan tersebut memberikan dampak positif bagi stakeholder.
  • Konsistensi dalam menjalankan komitmen harus menjadi bagian dan gaya hidup dari semua level manajemen perusahaan.
  • Sudah saatnya tanggung jawab sosial perusahaan dikelola oleh suatu divisi tersendiri secara professional sehingga pertanggungjawaban terhadap manajemen dan stakeholder dapat transparan dan terukur kinerjanya.
  • Idealnya, pemerintah juga harus memiliki department yang berfokus untuk menagani regulasi tanggung jawab sosial perusahaan sehingga dapat menjadi mediator dan fasilitator bagi semua pihak yang berkepentingan.
  • Pada era teknologi saat ini, peranan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sudah menjadi keharusan bukan lagi sebagai pendukung perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan dapat memanfaatkan TIK semaksimal mungkin untuk menciptakan proses yang efisien, efektif, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Pada dasarnya suatu perusahaan dalam melakukan kinerjanya harus mempertimbangkan dengan baik konsekuensi social dan lingkungan untuk saat ini maupun jangka panjang. Namun tanggung jawab yang dimiliki oleh perusahaan tersebut harus benar-benar tulus dilakukan demi kepentingan bersama. Bukan dengan kedok tanggung jawab social tetapi hasil akhirnya malah memberikan dampak buruk bagi orang lain. Selain itu, perusahaan juga dituntut memiliki kesadaran akan tanggung jawab yang seharusnya mereka miliki. Sudah bukan saatnya lagi untuk bersikap egois hanya mementingkan keuntungan semata. Karena pada era globalisasi ini hak dan kewajiban harus dilaksanakan dengan seimbang untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, tidak hanya untuk perusahaan tapi juga untuk pekerjanya, masyarakat sekitar, dan juga lingkungannya.

0 komentar:

Posting Komentar